Indotodays.com – Jogja. Hingga tanggal 6 Desember 2021 ini, status Gunung Merapi masih siaga. Kondisi yang masih fluktuatif mengakibatkan pemangku kebijakan masih menetapkan status Merapi di level yang sama sejak tanggal 5 November 2021 yaitu Siaga.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menuturkan aktivitas Gunung Merapi masih sangat dinamis. Seperti Senin sore ini, pihaknya mencatat terjadi tiga kali awan panas guguran.
Awan panas guguran pertama terjadi pukul 16.09 WIB. Tercatat di seismogram milik BPPTKG, awan panas guguran ini memiliki amplitudo 12 mm dan durasi 163 detik. Jarak luncur 1.800 m ke arah barat daya. Arah angin ke timur.
“Jadi masih diwarnai dengan guguran lava pijar dan sesekali awan panas,” ujar dia, Senin, (05/12/2021).
Awan panas guguran juga kembali terjadi pada pukul 16.44 WIB. BPPTKG mencatat di seismogram, awan panas guguran tersebut memiliki amplitudo 14 mm dan durasi 160 detik. Jarak luncur 1.800 ke arah Kali Bebeng dengan arah angin ke timur.
Awan panas guguran ternyata kembali terjadi. BPPTKG mencatat terjadi awan panas guguran pada pukul 17.24 WIB. Awan panas ini memiliki amplitudo 19 mm dengan durasi selama 163 detik. Awan panas ini meluncur arah Sungai Bebeng.
“Angin masih bertiup ke timur,” terangnya.
Di samping itu pihaknya juga mencatat terjadi Hujan di puncak Merapi. Hujan tersebut tercatat mulai pukul 14:49 WIB dengan total curah hujan 25 mm.
Masyarakat yang masih beraktivitas di alur sungai yang berhulu di Merapi agar mewaspadai bahaya lahar.
Hanik menyebut, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” imbaunya.
Baca Juga: Pembangunan Jaringan Irigasi Diduga Dikerjakan Asal-asalan di Desa Nanas Siam
Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi Pagi Tadi, Guguran Lava Capai 500 meter Warga Diminta Waspada
Di samping itu, masyarakat diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
“Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi,” tambahnya. (Red)
Sumber: kumparan.com