Pematangsiantar (Sumut) – Indotodays.com
Seorang kakek lanjut usia (lansia), Fah Sin Hwatanwar (75) jatuh tewas depan gedung Bank BCA, Jalan Merdeka, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Senin (12/4) sekira pukul 11.00 WIB.
Pria yang beralamat di Jalan Sibolga, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan ini, sebelumnya datang ke gedung Bank BCA dengan maksud untuk mencairkan uang lewat Anjungan Tunai Mandiri alias ATM.
Peristiwa ini pun seketika membuat warga dan para nasabah bank menjadi heboh, kemudian melaporkan kepada pihak kepolisian.
Hitungan menit personil dari Polsek Siantar Barat dibantu Tim INAFIS Polres Pematangsiantar langsung tiba di TKP. Dari hasil identifikasi pemeriksaan luar, tidak ada didapati tanda-tanda kekerasan ditubuh korban.
Namun dari dalam kantung celana nya ditemukan sepucuk kartu tanda pengenal (KTP), Buku tabungan BCA, selembar kartu ATM BCA, dan beberapa lembar uang pecahan.
Jasad Fah Sin Hwatanwar langsung dimasukkan ke dalam kantung jenazah, kemudian diangkut ke atas mobil patroli untuk diboyong ke kamar Instalasi Jenazah dan Forensik RSUD Djasamen Saragih.
Awalnya korban Fah Sin Hwatanwar, setelah turun dari betor yang ditumpangi nya langsung beranjak menuju gedung Bank BCA dengan maksud untuk mencairkan uang dari ATM.
Setelah mengambil nomor antrian, korban Fah Sin Hwatanwar terlihat berjalan sempoyongan sambil memegangi dadanya. “Kubilang sama bapak itu buka masker nya pak,” ucap saksi mata Ali Akbar Siregar (35) diamini Supono selaku Security Bank BCA yang tengah piket jaga.
Begitu membuka masker yang dipakai nya, tiba-tiba saja korban Fah Sin Hwatanwar langsung jatuh pingsan depan gedung Bank BCA, dan belakangan tewas.
Anak Korban Ungkap Ayahnya Sakit
Anak angkatnya Gunawan (24) yang datang ke kamar Instalasi Jenazah dan Forensik RSUD Djasamen Saragih menerangkan, ayahnya Fah Sin Hwatanhar sehari-hari berjualan Mie Pangsit di Pasar Horas.
Baca Juga : Kapolres Pematangsiantar Resmikan Posko Pelayanan Publik Terpadu
Bahkan ayahnya Fah Sin Hwatanhar kondisinya memang sudah sakit-sakitan.”Ada sakit gula dan tensi darah tinggi. Tadi ayah pergi ke Bank BCA untuk mencairkan uang. Karena sudah sakit-sakitan, ayah sudah kami ingatkan jangan terlalu memikirkan kali usaha dagangan mie di Pasar Horas,” ujarnya sembari menangis.
Kapolsek Siantar Barat Iptu Ringgas Lubis, membenarkan korban diduga tewas akibat sakit, dan hasil identifikasi tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. (Red)